resign adalah

Pengertian Resign adalah Alasan hingga Tips Mengajukannya

Pengertian Resign adalah Alasan hingga Tips Mengajukannya
resign adalah

JAKARTA - Resign adalah keputusan penting yang sering dihadapi dalam perjalanan karier seseorang. 

Banyak orang mungkin pernah merasakan keinginan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan, yang merupakan hal yang wajar. 

Meskipun seseorang terlihat produktif atau baik-baik saja di tempat kerja, keputusan untuk resign tetap menjadi pilihan yang diambil banyak orang.

Namun, memilih untuk mengundurkan diri bukanlah keputusan yang mudah. Proses pengajuan resign membutuhkan pertimbangan yang matang dan waktu yang cukup. 

Selain itu, pengajuan resign harus dilakukan dengan cara yang tepat, agar tidak menimbulkan kesan buruk di tempat kerja lama yang dapat memengaruhi karier di masa depan. 

Keputusan ini menjadi lebih sulit ketika seseorang telah bekerja bertahun-tahun di perusahaan tersebut.

Selain berdampak pada perjalanan karier, pengunduran diri juga memengaruhi kehidupan pribadi, terutama dalam hal keuangan. 

Meskipun demikian, jika resign merupakan langkah yang memang perlu diambil, penting untuk melakukannya dengan bijak. 

Sebelum mengajukan resign, sangat disarankan untuk memahami apa itu resign serta memperhatikan beberapa tips penting yang dapat membantu proses ini berjalan lancar.

Resign adalah langkah besar yang harus dipertimbangkan dengan cermat agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam karier dan kehidupan pribadi Anda.

Resign adalah

Resign adalah keputusan untuk mengundurkan diri yang dilakukan secara sukarela oleh seseorang dari pekerjaan yang sedang dijalani. 

Ketika seseorang memutuskan untuk resign, mereka akan melepaskan semua tanggung jawab terkait dengan pekerjaan tersebut. 

Selain itu, mereka yang mengundurkan diri juga akan kehilangan fasilitas atau tunjangan yang sebelumnya diterima, seperti asuransi kesehatan.

Dalam konteks bahasa Indonesia, resign berarti mengundurkan diri atau berhenti, dan istilah ini sering digunakan oleh mereka yang merasa tidak nyaman atau tidak puas dengan pekerjaan yang sedang dijalani. 

Pengunduran diri merupakan tindakan yang cukup umum dalam dunia kerja, terutama bagi mereka yang memiliki alasan kuat untuk melakukannya.

Beragam faktor dapat mendorong seseorang untuk mengajukan resign, baik itu faktor internal maupun eksternal. 

Beberapa alasan umum termasuk rasa jenuh, ketidakmampuan dalam menjalani pekerjaan, atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan hidup. 

Selain itu, faktor-faktor seperti konflik dengan rekan kerja atau atasan, maupun kebijakan perusahaan yang tidak menyenangkan, juga dapat menjadi penyebab seseorang memilih untuk resign.

Meskipun keputusan resign terasa mendesak, sangat penting untuk mempertimbangkan dengan matang akibat dari pengunduran diri ini, terutama dalam hal keuangan. 

Pastikan juga bahwa keputusan untuk resign diambil setelah memastikan adanya peluang pekerjaan yang lebih baik di masa depan.

Alasan Pekerja Memilih Resign dari Tempat Kerja

Keputusan seorang karyawan untuk resign secara tiba-tiba sering kali membawa dampak negatif yang signifikan bagi perusahaan, terutama jika karyawan tersebut memiliki kontribusi besar. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan upaya pencegahan terhadap kemungkinan pengunduran diri yang terjadi secara tiba-tiba. 

Biasanya, pihak HRD yang bertanggung jawab untuk melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan tersebut.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, alasan karyawan mengundurkan diri bisa sangat beragam. 

Sebagai HRD, penting untuk mengetahui berbagai alasan yang dapat menyebabkan seorang karyawan memutuskan untuk resign agar bisa melakukan pencegahan dengan tepat. 

Beberapa alasan yang sering kali menyebabkan karyawan mengajukan resign, yaitu sebagai berikut:

Karier yang tidak Berkembang

Salah satu penyebab utama seorang karyawan memilih untuk resign, yaitu karena merasa tidak ada perkembangan dalam karier yang dijalaninya. 

Biasanya, karyawan yang memiliki ambisi besar terhadap karirnya akan merasa frustrasi jika tidak ada peluang untuk berkembang. 

Hal ini sering menyebabkan mereka merasa tujuan karirnya tidak bisa tercapai, dan mereka mulai mencari peluang lain di luar perusahaan. 

Karyawan dengan ambisi tinggi ini biasanya berada dalam kategori High Retention Risk atau berisiko tinggi untuk resign, karena mereka tidak melihat adanya jenjang karier yang jelas di perusahaan tempat mereka bekerja.

Waktu Kerja yang Berbeda dengan Perjanjian Awal

Alasan lain yang menyebabkan karyawan mengajukan resign, yaitu adanya perbedaan waktu kerja yang tidak sesuai dengan perjanjian awal. Pada banyak kasus, perusahaan menambah jam kerja tanpa kesepakatan terlebih dahulu dengan karyawan. 

Hal ini menyebabkan karyawan merasa keberatan dan akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri. 

Terlebih lagi, waktu kerja yang berlebihan dapat meningkatkan tingkat stres dan kelelahan, yang pada akhirnya membuat karyawan merasa tidak nyaman dan memilih untuk resign. 

Jika dalam perjanjian awal telah disepakati kerja selama 8 jam sehari, perusahaan harus mematuhi kesepakatan tersebut dan memberikan kompensasi lembur jika ada pekerjaan tambahan.

Tidak Ada Apresiasi dari Perusahaan

Kurangnya apresiasi dari perusahaan terhadap karyawan juga dapat menjadi alasan penting mengapa mereka memilih untuk resign. 

Apresiasi di sini tidak hanya mencakup pujian atau tunjangan, tetapi juga pengakuan terhadap kontribusi dan perkembangan yang telah dilakukan karyawan. 

Karyawan yang merasa tidak dihargai atau diabaikan oleh perusahaan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengajukan pengunduran diri. 

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memberikan penghargaan dan perhatian yang cukup kepada karyawan, baik dalam bentuk penilaian kinerja yang objektif, kompensasi yang adil, maupun fasilitas yang mendukung kenyamanan kerja.

Kondisi Suasana Kerja yang Kurang Nyaman

Lingkungan kerja yang tidak nyaman dapat menjadi salah satu faktor utama yang membuat karyawan memutuskan untuk mengundurkan diri. Kenyamanan di tempat kerja sangat penting untuk menjaga agar karyawan tetap betah bekerja. 

Jika suasana kerja tidak kondusif, baik itu terkait dengan hubungan antar rekan kerja, atasan, atau kondisi fisik lingkungan kerja, hal ini bisa membuat karyawan merasa tidak nyaman dan akhirnya memilih untuk resign. 

Selain itu, faktor lainnya seperti beban kerja yang berlebihan atau ketidakjelasan dalam job desk juga dapat menambah ketidaknyamanan karyawan, yang akhirnya mendorong mereka untuk keluar.

Minimnya Dukungan Infrastruktur dari Perusahaan

Tidak adanya dukungan infrastruktur yang memadai di perusahaan juga bisa menjadi alasan utama bagi karyawan untuk resign. 

Infrastruktur yang buruk, seperti fasilitas yang tidak memadai atau alat kerja yang sudah usang, dapat menghambat produktivitas karyawan. 

Sejumlah data menunjukkan bahwa kurangnya dukungan infrastruktur menjadi alasan resign yang cukup besar, mencapai 70 persen. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan dan menyediakan fasilitas yang mendukung pekerjaan karyawan untuk menciptakan kenyamanan dan efisiensi dalam bekerja.

Budaya Perusahaan yang tidak Sesuai

Setiap perusahaan memiliki budaya yang unik, yang membedakannya dengan perusahaan lain. 

Sebagai pemimpin, penting untuk menciptakan budaya perusahaan yang fleksibel dan kreatif, yang dapat membuat karyawan merasa nyaman dan termotivasi. 

Budaya yang mendukung kreativitas dan fleksibilitas akan memperkuat kemampuan karyawan untuk berinovasi dan bekerja dengan lebih baik, memberikan dampak positif bagi perusahaan dan karyawan.

Tidak Adanya Visi yang Jelas dari Perusahaan

Bagi karyawan yang perfeksionis, visi perusahaan memiliki peranan yang sangat penting dalam karir mereka. 

Pemilik perusahaan perlu merumuskan visi yang jelas dan sesuai dengan tujuan bisnis yang dijalankan, karena karyawan yang baik akan menilai dan merasakan apakah visi perusahaan itu jelas dan terencana dengan baik. 

Jika visi tersebut tidak terlihat jelas, karyawan mungkin akan merasa kebingungan dan akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.

Tanggung Jawab Karyawan tak Sesuai dengan Perjanjian Awal

Sebelum bergabung dengan perusahaan, setiap karyawan biasanya telah memahami job desk atau tanggung jawab yang tercantum dalam perjanjian kerja. 

Namun, kadang perusahaan menambah atau mengubah tugas karyawan di luar kesepakatan awal. 

Hal ini dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman dan merasa tidak dihargai, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk mengajukan pengunduran diri.

Keputusan untuk Melanjutkan Pendidikan yang Lebih Tinggi

Ada kalanya karyawan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. 

Membagi waktu antara pekerjaan dan studi bisa sangat menantang, dan tidak semua orang dapat menyeimbangkan keduanya dengan baik. 

Oleh karena itu, beberapa karyawan memilih untuk resign dari pekerjaannya agar dapat fokus pada pendidikan mereka.

Faktor Keluarga atau Kebutuhan Lain

Faktor pribadi, seperti keluarga atau kebutuhan lainnya, juga dapat memengaruhi keputusan seorang karyawan untuk resign. Contohnya adalah seorang ibu yang baru melahirkan dan merasa perlu lebih banyak waktu untuk merawat anaknya.

Dalam situasi seperti ini, karyawan mungkin memilih untuk mengundurkan diri dan fokus pada keluarga, yang merupakan kebutuhan pribadi yang sulit untuk diatasi oleh perusahaan.

Tips Mengajukan Resign

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keputusan untuk resign secara mendadak dapat memberikan dampak besar bagi perusahaan. 

Oleh karena itu, banyak perusahaan yang memberikan tenggang waktu tertentu untuk karyawan yang akan mengundurkan diri, setidaknya sampai posisi mereka digantikan oleh orang lain. 

Berikut beberapa tips yang dapat Anda pertimbangkan sebelum mengajukan resign:

Pahami Aturan Pengunduran Diri Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki kebijakan berbeda mengenai proses resign. Biasanya, terdapat aturan terkait jangka waktu pengajuan pengunduran diri yang perlu dipatuhi. 

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami aturan tersebut agar proses resign dapat berjalan dengan lancar.

Siapkan Surat Pengunduran Diri dengan Tepat

Sebelum mengajukan resign, pastikan Anda telah menyiapkan surat pengunduran diri yang sesuai dengan ketentuan perusahaan. 

Surat ini harus mencakup alasan mengapa Anda memutuskan untuk resign dan tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih serta apresiasi atas kesempatan yang telah diberikan perusahaan.

Sampaikan Niat sejak Dini

Sebaiknya, Anda menyampaikan niat untuk resign kepada atasan atau pihak HRD jauh sebelum pengunduran diri dilakukan. 

Jika alasan resign terkait dengan gaji atau faktor lainnya, Anda bisa terlebih dahulu berdiskusi dengan HRD untuk mencari solusi. Pastikan untuk menyampaikan niat tersebut dengan cara yang sopan dan profesional.

Pertimbangkan Memberikan Hadiah sebagai Kenang-kenangan

Saat memutuskan untuk resign, Anda akan berpisah dengan rekan kerja dan atasan. Memberikan hadiah kecil sebagai kenang-kenangan bisa menjadi pilihan yang baik sebagai tanda terima kasih kepada perusahaan. 

Selain itu, jaga hubungan baik dengan atasan dan rekan kerja, serta buka kemungkinan untuk tetap berkomunikasi di masa mendatang.

Sebagai penutup, resign adalah keputusan besar yang perlu dipertimbangkan dengan matang, agar proses pengunduran diri berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index