efek samping pasang ring jantun

7 Efek Samping Pasang Ring Jantung yang Perlu Diketahui

7 Efek Samping Pasang Ring Jantung yang Perlu Diketahui
efek samping pasang ring jantun

JAKARTA - Efek samping pasang ring jantung adalah hal yang perlu diperhatikan setelah prosedur ini dilakukan. 

Pemasangan ring jantung bertujuan untuk membuka kembali pembuluh darah yang tersumbat, terutama pada penderita penyakit jantung koroner, agar aliran darah ke jantung tetap optimal.

Setelah prosedur ini selesai, dokter akan memberikan panduan mengenai tindakan yang sebaiknya dilakukan serta hal-hal yang perlu dihindari guna mengurangi risiko yang mungkin timbul. 

Dengan mengikuti instruksi medis dengan baik, pasien dapat meminimalkan efek samping pasang ring jantung dan menjaga kesehatan jantungnya secara optimal.

Efek Samping Pasang Ring Jantung

Seperti halnya prosedur medis lainnya, pemasangan ring jantung juga dapat menimbulkan reaksi tertentu setelah dilakukan. 

Namun, umumnya efek samping pasang ring jantung bersifat ringan dan dapat diatasi dengan perawatan yang tepat. Berikut adalah beberapa kemungkinan efek samping yang bisa terjadi.

Infeksi

Pemasangan ring jantung dapat menimbulkan risiko infeksi, seperti pada luka operasi, paru-paru, kandung kemih, atau bahkan infeksi katup jantung (endokarditis). Untuk mengurangi kemungkinan ini, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik.

Pendarahan

Karena ring jantung berfungsi untuk memperlancar aliran darah, terkadang dapat terjadi pendarahan berlebihan. Dalam beberapa kasus, tindakan medis tambahan mungkin diperlukan untuk menghentikan pendarahan yang terjadi.

Pembekuan darah

Risiko ini lebih besar bagi pasien yang sebelumnya telah menjalani penggantian ring jantung mekanis. Untuk mencegahnya, dokter akan meresepkan obat antikoagulan sejak awal jika dianggap berisiko mengalami pembekuan darah pascaoperasi.

Stroke atau serangan iskemik transien (TIA)

Salah satu potensi komplikasi setelah pemasangan ring jantung adalah meningkatnya risiko stroke atau TIA. Kondisi ini terjadi akibat terhambatnya aliran darah dari jantung ke otak, yang bisa berdampak serius pada kesehatan pasien.

Ring mengalami keausan

Seiring waktu, ring yang telah dipasang dapat mengalami keausan, terutama pada pasien yang telah menjalani prosedur ini sejak lama. 

Jika kondisi ini terjadi, operasi lanjutan mungkin diperlukan untuk mengganti ring yang sudah tidak berfungsi dengan baik.

Gangguan irama jantung (aritmia)

Sekitar 25 persen pasien mengalami aritmia setelah pemasangan ring jantung, meskipun kondisi ini umumnya membaik seiring waktu. 

Namun, dalam sekitar 1–2 persen kasus, diperlukan pemasangan alat pacu jantung guna membantu mengontrol detak jantung.

Gangguan fungsi ginjal

Sekitar 5 persen pasien mengalami penurunan fungsi ginjal dalam beberapa hari setelah operasi. Dalam beberapa kasus, bahkan diperlukan dialisis sementara untuk membantu kerja ginjal. 

Meski begitu, risiko ini masih lebih kecil dibandingkan dengan bahaya membiarkan penyakit jantung yang tidak ditangani.

Pemasangan ring jantung merupakan prosedur besar yang memiliki potensi komplikasi serius, termasuk risiko kematian yang diperkirakan sekitar 2 persen. 

Namun, meskipun ada efek samping yang mungkin terjadi, tindakan ini tetap menjadi langkah penting dalam menangani penyakit jantung yang parah.

Fungsi Ring Jantung

Pemasangan ring jantung menjadi salah satu metode pengobatan yang efektif bagi penderita jantung koroner. Tujuan utamanya adalah memastikan aliran darah dan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh tetap lancar.

Pada penderita jantung koroner, pembuluh darah dapat mengalami penyempitan atau penyumbatan akibat penumpukan plak kolesterol di dinding arteri. Meski demikian, tidak semua pasien dengan kondisi ini harus menjalani pemasangan ring jantung.

Prosedur ini dilakukan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup pasien, terutama jika penyakitnya sudah memasuki tahap yang lebih serius. Selain itu, pemasangan ring juga bisa menjadi langkah penanganan bagi mereka yang mengalami serangan jantung.

Namun, menjalani prosedur ini bukan berarti penyakit jantung akan hilang sepenuhnya dan tidak akan kambuh lagi. Diperlukan perubahan gaya hidup agar kondisi jantung tetap terjaga dengan baik.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mendukung pemulihan adalah berhenti merokok, menjaga berat badan tetap ideal, mengontrol kadar kolesterol, gula darah, serta tekanan darah agar tetap stabil, dan rutin berolahraga.

Ring Jantung Seperti Apa?

Ring jantung merupakan tabung kecil berongga yang terbuat dari logam. Alat ini dipasang pada pembuluh darah jantung yang mengalami penyumbatan akibat penumpukan plak.

Cara Pasang Ring Jantung

Proses pemasangan ring jantung dilakukan oleh dokter spesialis melalui serangkaian tahapan yang dimulai dengan pemeriksaan menyeluruh dan diagnosis yang akurat.

Pengecekan riwayat medis dan puasa

Dokter akan meninjau riwayat kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan kondisi tubuh siap menjalani prosedur. 

Selain itu, pasien akan diminta berpuasa selama delapan jam sebelum tindakan, biasanya dimulai sejak tengah malam.

Bius lokal

Prosedur ini dilakukan oleh dokter jantung dan pembuluh darah intervensi di rumah sakit menggunakan teknik angioplasty. Metode ini bertujuan untuk melebarkan pembuluh darah yang tersumbat dengan cara minimal invasif. 

Pasien akan menerima bius lokal pada pangkal tangan atau paha, tepat di area tempat kateter dimasukkan.

Pemindaian dengan sinar-X dan penyuntikan zat kontras

Selama prosedur, dokter menggunakan sinar-X untuk membantu mengarahkan kateter menuju jantung dan pembuluh darah koroner. Zat kontras disuntikkan guna memperjelas gambaran pembuluh darah yang mengalami penyumbatan.

Pemasangan ring jantung

Setelah menemukan titik penyempitan, dokter akan memasukkan kateter dengan balon kecil yang kemudian dikembangkan untuk melebarkan pembuluh darah. Ring jantung kemudian ditempatkan di lokasi tersebut agar aliran darah tetap lancar. 

Setelah selesai, kateter akan ditarik keluar, meninggalkan ring yang berfungsi menjaga pembuluh darah tetap terbuka.

Pantangan setelah Pasang Ring Jantung

Setelah menjalani prosedur pemasangan ring jantung, pembuluh darah koroner akan kembali berfungsi dengan baik, sehingga kinerja jantung pun membaik dan risiko komplikasi akibat penyakit jantung bisa diminimalkan. 

Namun, bukan berarti kamu bisa langsung kembali ke rutinitas tanpa memperhatikan kondisi tubuh. Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari setelah operasi agar proses pemulihan berjalan optimal dan ring tetap bekerja dengan baik. 

Jika diabaikan, bukan tidak mungkin timbul risiko yang membahayakan kesehatan jantung. Berikut beberapa pantangan setelah pemasangan ring jantung yang perlu diperhatikan:

Jangan mengangkat beban berat

Setidaknya selama tiga hari pertama, hindari mengangkat benda dengan berat lebih dari 5 kg. Aktivitas yang terlalu membebani otot tangan bisa memicu pendarahan, jadi lebih baik minta bantuan orang lain jika perlu memindahkan sesuatu.

Hindari olahraga berat

Melakukan aktivitas fisik yang terlalu intens bisa membebani jantung, terutama pada minggu pertama setelah prosedur. Oleh karena itu, sebaiknya tunda olahraga berat sampai dokter menyatakan kondisi tubuh benar-benar pulih.

Tunda aktivitas seksual sementara

Sebaiknya hindari berhubungan seksual setidaknya selama satu minggu setelah operasi. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum kembali beraktivitas agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.

Jangan menyetir

Mengendarai mobil atau motor bisa membuat tubuh cepat lelah dan menimbulkan risiko jika kondisi belum stabil. Lebih baik beristirahat hingga stamina benar-benar pulih sebelum kembali menyetir sendiri.

Batasi makanan tinggi kalori dan lemak

Konsumsi makanan seperti gorengan, daging olahan, makanan cepat saji, serta minuman manis bisa meningkatkan risiko penyumbatan kembali di pembuluh darah.

Untuk menjaga kesehatan jantung, sebaiknya mulai menerapkan pola makan yang lebih sehat.

Hindari mandi atau berenang terlalu cepat

Dalam satu minggu pertama setelah operasi, sebaiknya hindari mandi atau berenang agar area operasi tetap kering. Jika ingin membersihkan tubuh, cukup dengan menyeka badan tanpa mengenai area yang dioperasi selama 24-48 jam pertama.

Ring Jantung Bertahan Berapa Lama?

Operasi pemasangan ring jantung umumnya dilakukan sekali seumur hidup dengan sifat permanen. Ring akan diletakkan secara tetap di dalam pembuluh darah koroner yang mengalami penyumbatan untuk menjaga aliran darah tetap lancar.

Bentuk ring jantung menyerupai tabung kecil berbahan jaring kawat atau jala berukuran mini, yang umumnya terbuat dari logam seperti baja tahan karat atau campuran kromium kobalt. 

Namun, ada juga jenis ring yang berbahan plastik. Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai material yang digunakan, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter agar bisa memilih yang paling sesuai dengan kondisi kesehatanmu.

Karena pemasangannya bersifat permanen, kemungkinan ring mengalami keausan atau perlu diganti sangatlah kecil. 

Risiko pembuluh darah kembali tersumbat setelah pemasangan ring juga tergolong rendah, hanya sekitar 2-3 persen, dan biasanya terjadi dalam rentang waktu 6 hingga 9 bulan setelah prosedur dilakukan.

Kelemahan Pasang Ring Jantung

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pemasangan ring jantung bertujuan untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah akibat penyakit jantung koroner. Namun, prosedur ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan.

1. Risiko Restenosis

Salah satu kelemahan pemasangan ring jantung adalah kemungkinan terjadinya restenosis, yaitu pertumbuhan jaringan berlebih di sekitar ring yang dapat menyebabkan penyempitan kembali pada pembuluh darah. 

Berbeda dengan penyumbatan akibat kolesterol, kondisi ini bisa diatasi dengan terapi radiasi atau pemasangan ring berlapis obat yang berfungsi memperlambat pertumbuhan jaringan.

2. Peningkatan Risiko Stroke dan Serangan Jantung

Pemasangan ring jantung juga dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, yang bisa berujung pada stroke atau serangan jantung mendadak. 

Menurut The National Heart, Lung, and Blood Institute, sekitar 1-2 persen pasien mengalami pembekuan darah di sekitar lokasi pemasangan ring. 

Untuk mengurangi risiko ini, dokter biasanya meresepkan obat pengencer darah, meskipun obat ini juga dapat menimbulkan efek samping seperti ruam pada kulit.

3. Kemungkinan Munculnya Masalah Jantung Baru

Dalam beberapa kasus, pemasangan ring jantung yang kurang optimal dapat menyebabkan masalah jantung yang sebelumnya tidak terdeteksi. 

Selain itu, meskipun jarang terjadi, tubuh pasien bisa mengalami reaksi penolakan terhadap ring yang dipasang. 

Oleh karena itu, jika kamu memiliki riwayat alergi terhadap logam tertentu, penting untuk mendiskusikan alternatif lain dengan dokter sebelum menjalani prosedur ini.

Sebagai penutup, meskipun prosedur ini dapat membantu melancarkan aliran darah, penting untuk tetap waspada terhadap efek samping pasang ring jantung dan menjalani pola hidup sehat demi menjaga kesehatan jantung.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index