pengertian manajemen aset

Pengertian Manajemen Aset, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Pengertian Manajemen Aset, Manfaat, dan Tips Melakukannya
pengertian manajemen aset

JAKARTA - Pengertian manajemen aset adalah suatu proses penting yang dilakukan perusahaan untuk mengelola berbagai aset yang dimilikinya, baik yang bersifat fisik seperti tanah, bangunan, dan mesin produksi, maupun yang tidak berwujud seperti hak cipta, merek dagang, saham, dan lainnya. 

Mengelola aset dengan tepat sangat penting bagi perusahaan, karena aset merupakan bagian yang sangat vital dalam mendukung kelangsungan dan keberhasilan perusahaan.

Manajemen aset yang efektif dapat memberikan manfaat besar bagi perusahaan dan membantu tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. 

Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih mendalam mengenai pengertian manajemen aset, termasuk manfaat, tujuan, siklus, serta berbagai tips yang perlu diterapkan dalam pengelolaannya.

Pengertian Aset

Sebelum membahas lebih lanjut tentang manajemen aset, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan aset. 

Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi dan dapat dimiliki oleh individu, perusahaan, organisasi, atau bahkan pemerintah, yang dapat dinilai dari segi finansial.

Dari perspektif ekonomi, aset bisa dianggap sebagai barang atau benda yang memiliki nilai ekonomi, nilai komersial, dan nilai tukar, yang dapat dimiliki oleh pihak mana pun, baik itu individu, organisasi swasta, atau pemerintah.

Selain itu, dalam akuntansi, aset dibagi menjadi beberapa kategori, seperti:

-Kekayaan lancar, yang mencakup uang kas dan aset yang mudah dipindahtangankan.

-Aset jangka panjang atau aset tetap, seperti rumah, properti, pabrik, serta peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam jangka panjang.

-Aset dibayar di muka dan tertunda, seperti biaya yang akan digunakan untuk pengeluaran di masa depan, misalnya asuransi, hak sewa, dan bunga.

-Aset tidak berwujud, seperti merek dagang, paten, hak cipta, dan reputasi perusahaan atau goodwill.

Pengertian Manajemen Aset

Secara umum, pengertian manajemen aset adalah proses yang bertujuan untuk mengelola berbagai aset yang dimiliki oleh individu, organisasi, atau perusahaan secara efektif dan efisien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Menurut Gima Sugiama (2013), manajemen aset merupakan suatu ilmu atau seni yang memberikan pedoman dalam mengelola kekayaan. 

Hal ini mencakup berbagai proses, mulai dari perencanaan, perolehan, penilaian, pengoperasian, pemeliharaan, pembaruan, hingga penghapusan atau pengalihan aset, termasuk juga inventarisasi dan audit hukum.

Hariyono (2007) menjelaskan bahwa manajemen aset adalah proses yang terstruktur dan melibatkan semua aset sebagai kekayaan yang digunakan untuk mendukung penyediaan layanan. 

Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh industri perbankan dan asuransi, dan dapat diterapkan untuk meningkatkan operasional dalam berbagai jenis bisnis, termasuk UMKM.

Kaganova dan McKellar menambahkan bahwa manajemen aset adalah proses pengambilan keputusan dan penerapannya, yang mencakup akuisisi, penggunaan, dan distribusi aset.

Danylo dan Lamer (1999) mendefinisikan manajemen aset sebagai metodologi untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien dan adil antara tujuan dan sasaran yang valid dan bersaing.

Tujuan Manajemen Aset

Menjamin Kepastian Kepemilikan Aset

Pengelolaan aset bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan aset. Dengan pengelolaan yang tepat, status kepemilikan suatu aset dapat dipastikan dengan jelas.

Memilih Investasi Aset yang Tepat

Manajemen aset membantu mengurangi potensi kerugian. Dengan menetapkan prioritas dan mengalokasikan anggaran pada aset yang berkualitas, perusahaan dapat meminimalisir risiko kerugian di masa depan.

Mempertahankan Nilai dan Daya Tahan Aset

Manajemen aset bertujuan untuk menjaga agar nilai aset tetap tinggi dan bertahan lama. Melalui pengelolaan yang baik, pemilik akan memahami bahwa fluktuasi nilai aset sangat bergantung pada bagaimana cara mengelolanya.

Memaksimalkan Potensi Keuntungan dari Aset

Pengelolaan aset memungkinkan pemilik untuk memantau kondisi dan status aset mereka. Dengan melakukan perawatan dan evaluasi secara berkala, pemilik dapat memastikan apakah aset masih bernilai tinggi atau justru sebaliknya.

Mencapai Pemanfaatan Aset yang Maksimal

Tujuan dari manajemen aset adalah agar pemilik dapat memanfaatkan aset secara optimal untuk meraih keuntungan terbaik. Proses ini juga membantu dalam pemilihan aset yang memberikan keuntungan lebih besar di masa depan.

Mengurangi Biaya Selama Umur Aset

Melalui manajemen aset, perusahaan dapat meminimalisir biaya operasional, menjaga kestabilan keuangan, dan memastikan penggunaan aset secara efisien.

Pengamanan Aset dan Dana

Manajemen aset membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya agar bisa digunakan secara efisien untuk jangka panjang, sehingga mencegah penurunan nilai aset atau pemborosan.

Referensi dalam Penyusunan Neraca Keuangan

Manajemen aset juga berfungsi sebagai dasar dalam penyusunan neraca. Dengan mengetahui posisi neraca yang seimbang, perusahaan dapat menyusun laporan keuangan dengan lebih efektif.

Manfaat Manajemen Aset

Mempertahankan Nilai Aset

Manfaat utama dari manajemen aset adalah untuk menjaga agar nilai aset perusahaan tetap terjaga. Dengan perencanaan yang baik, perusahaan dapat meminimalkan risiko penurunan nilai aset yang disebabkan oleh kerugian atau kerusakan. 

Dengan begitu, nilai aset perusahaan tetap tinggi dan dapat bertahan meski dalam kondisi yang kurang menguntungkan.

Meningkatkan Keamanan

Karena perusahaan biasanya memiliki sejumlah aset yang cukup banyak, penerapan manajemen aset akan sangat membantu dalam menjaga keamanan aset-aset tersebut agar terhindar dari kehilangan atau kerusakan. 

Dengan adanya tim khusus yang bertanggung jawab, perusahaan dapat memastikan bahwa aset terdata dengan baik dan disimpan dengan aman.

Mempermudah Penyusunan Anggaran

Dengan sistem manajemen aset yang baik, perusahaan akan lebih mudah dalam menyusun anggaran. 

Sistem informasi yang digunakan memungkinkan perusahaan untuk memonitor kondisi aset, sehingga proses perencanaan anggaran menjadi lebih efisien dan fleksibel.

Mencegah Pembelian Berlebihan

Salah satu manfaat manajemen aset adalah menghindari pembelian aset secara berlebihan. Berbekal data dari tim manajemen aset, perusahaan dapat merencanakan anggaran berdasarkan prioritas dan mengontrol pengeluaran agar tidak membengkak.

Membuat Manajemen Risiko

Manajemen aset bertujuan untuk mengelola aset perusahaan dan mencegah kerugian di masa depan. 

Meskipun manajemen aset tidak dapat memprediksi ancaman yang akan datang, penerapannya harus dilengkapi dengan manajemen risiko untuk membantu perusahaan mengelola ketidakpastian terkait aset di masa depan.

Memantau Penyusunan Aset

Penyusunan dan penggunaan aset yang berkelanjutan bisa berdampak pada penurunan kualitas aset, baik dari segi fungsi maupun nilai. 

Oleh karena itu, peran manajemen aset sangat penting untuk memantau penggunaan dan kondisi aset agar tetap terjaga dengan baik.

Seberapa Penting Melakukan Manajemen Aset?

Melihat pentingnya manajemen aset, jelas bahwa penerapan pengelolaan yang tepat sangat diperlukan oleh perusahaan. Dengan pengelolaan aset yang baik dan terorganisir, perusahaan dapat menjaga kestabilan nilai aset yang dimiliki.

Manajemen aset juga berperan penting dalam mendukung kinerja perusahaan untuk meningkatkan keuntungan, baik dari segi pendapatan maupun pencapaian tujuan jangka panjang. 

Penerapan manajemen aset yang efektif membantu perusahaan mengurangi potensi risiko yang dapat merugikan, seperti kerusakan atau penurunan nilai aset.

Sebaliknya, jika perusahaan tidak melakukan manajemen aset, maka mereka tidak akan mengetahui kondisi aset, apakah mengalami penyusutan atau mengalami keuntungan.

Jika aset mengalami penyusutan, tim manajemen aset harus menyusun strategi untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, laporan keuangan harus mencantumkan informasi mengenai penyusutan ini untuk mendukung keputusan lebih lanjut.

Dari sisi keuangan, pencatatan manajemen aset bisa dilakukan dengan menyusun anggaran yang mencakup berbagai aspek seperti pembelian, konstruksi, dan pemeliharaan barang. 

Ini menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam membuat keputusan untuk membeli aset baru, guna mengoptimalkan pengeluaran.

Seperti yang telah dijelaskan, manajemen aset bekerja selaras dengan manajemen risiko. Perusahaan perlu mempertimbangkan potensi risiko di masa depan yang dapat mempengaruhi nilai aset mereka.

Manajemen aset juga mempermudah penyusunan laporan keuangan. Bagian keuangan sangat membutuhkan data aset yang akurat, terutama ketika membuat pelaporan SPT PPh Badan di akhir tahun pajak. 

Aset yang dimiliki perusahaan turut mempengaruhi penghitungan pajak penghasilan yang harus dilaporkan pada akhir tahun pajak.

Tahapan dalam Siklus Manajemen Aset

Perencanaan Kebutuhan Aset

Siklus pertama dalam manajemen aset adalah merencanakan kebutuhan aset perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Ini mencakup rencana untuk penyediaan, perawatan, inventarisasi, dan aspek lainnya. 

Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengurangi kerugian dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Pengadaan Aset

Setelah perencanaan, perusahaan akan melakukan pengadaan aset sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan. 

Pengadaan ini bisa dilakukan dengan membeli barang atau jasa, baik secara langsung maupun melalui pihak ketiga untuk penyediaan aset tersebut.

Inventarisasi

Selanjutnya, perusahaan akan melakukan inventarisasi aset, yang meliputi pencatatan serta pemeriksaan kualitas dan kuantitas aset yang dimiliki. Pada tahap ini, kondisi aset, baik secara fisik, non-fisik, maupun status legalnya, harus diperhatikan dengan seksama.

Audit Hukum (Legal Audit)

Tahap berikutnya adalah melakukan audit hukum atau uji tuntas terhadap status kepemilikan, prosedur pengadaan, serta alur pengalihan aset. 

Tujuan dari siklus ini adalah untuk memastikan bahwa semua proses terkait aset sudah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan mengidentifikasi potensi masalah hukum yang mungkin ada.

Pengoperasian dan Pemeliharaan

Pada siklus ini, setiap aset yang dimiliki digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan fungsinya. Selain itu, dilakukan pemeliharaan aset secara berkala agar dapat terus berfungsi dengan baik dalam jangka panjang.

Penilaian

Dalam tahap ini, perusahaan melakukan penilaian terhadap nilai aset yang dimiliki, sehingga dapat mengetahui secara rinci total kekayaan yang dimiliki, serta histori aset yang telah dialihkan atau dihapuskan.

Penghapusan

Jika aset dianggap tidak lagi menguntungkan atau diperlukan, maka akan dilakukan penghapusan yang dibagi menjadi dua bagian:

-Pengalihan aset, yang melibatkan pemindahan hak dan tanggung jawab atau pemanfaatan aset antar unit kerja dalam perusahaan.

-Pemusnahan aset, yang melibatkan penghancuran aset yang sudah tidak berguna atau tidak dapat dimanfaatkan lagi.

Pembaharuan Aset

Setelah aset digunakan untuk jangka waktu tertentu, nilai atau fungsinya mungkin akan menurun. 

Aset yang dianggap tidak produktif bisa diperbaharui dengan perbaikan atau penggantian suku cadang agar dapat dimanfaatkan kembali hingga mencapai akhir masa guna ekonomisnya.

Tips Melakukan Manajemen Aset Perusahaan

Mengecek dan Memantau Seluruh Aset yang Dimiliki

Saat memulai manajemen aset, perusahaan harus rutin memeriksa nilai aset yang dimiliki. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencegah pengeluaran tak terduga akibat aset yang tidak tercatat dengan baik. 

Sebagai contoh, pemeriksaan bulanan dapat mencegah pembayaran pajak untuk kendaraan yang sudah rusak.

Memahami Siklus Hidup Aset

Penting untuk memahami siklus hidup aset, agar perusahaan bisa lebih efisien dalam mengelola dan menggunakan asetnya. 

Pemahaman ini juga membantu perusahaan dalam membuat keputusan tepat untuk memperbarui atau menghapus aset sesuai kebutuhan.

Menyusun Jadwal Arus Kas Masuk dan Keluar

Arus kas perusahaan yang besar seringkali membuat perusahaan lupa bahwa arus kas masuk dan keluar juga terkait dengan aset. 

Membuat jadwal yang mengatur waktu arus kas masuk dan keluar dapat membantu perusahaan menjaga keseimbangan antara aset kas dan kewajiban bisnis.

Menetapkan Penanggung Jawab Aset

Karena pemilik aset tidak selalu dapat memantau kondisi aset secara langsung, sangat penting untuk menunjuk seseorang yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan aset perusahaan. 

Hal ini diperlukan agar pengawasan aset tetap terjaga meskipun pemilik harus fokus pada aspek bisnis lainnya.

Mempelajari Depresiasi Aset

Penyusutan aset (depresiasi) merupakan hal yang penting dalam manajemen aset.

Dengan memahami depresiasi, perusahaan dapat menghindari pengambilan keputusan yang buruk dan lebih mudah dalam menilai kapan aset tidak lagi bisa dimanfaatkan secara optimal.

Menggunakan Solusi Manajemen Aset Canggih

Seiring dengan kemajuan teknologi, proses pengelolaan aset perusahaan kini dapat dilakukan lebih mudah melalui sistem informasi manajemen aset. 

Dengan menggunakan solusi digital, perusahaan tidak perlu lagi mencatat secara manual dan bisa mengelola kekayaan lebih efisien.

Sebagai penutup, pengertian manajemen aset mencakup upaya terstruktur dalam mengelola kekayaan perusahaan agar dapat memberikan manfaat maksimal dan meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index