unsur manajemen

6 Unsur Manajemen yang Penting Diketahui Para Calon Manajer

6 Unsur Manajemen yang Penting Diketahui Para Calon Manajer
unsur manajemen

JAKARTA - Unsur manajemen sangat penting dalam memahami peran manajer yang diinginkan banyak orang. 

Banyak yang beranggapan bahwa menjadi manajer adalah pekerjaan yang mudah karena mereka memiliki bawahan yang bekerja untuk mereka. Namun, kenyataannya, tugas manajer jauh lebih kompleks dari yang dibayangkan.

Bagi kamu yang menempuh pendidikan di Jurusan Manajemen, pasti sudah menyadari banyak hal yang perlu dipelajari agar bisa menjadi manajer yang efektif. 

Tanpa pengetahuan dan keterampilan yang memadai, perusahaan atau organisasi bisa terhambat dalam mencapai tujuan. 

Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari lebih lanjut tentang unsur manajemen, fungsi manajemen, dan gaya manajemen untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai topik ini.

Sekilas Mengenai Manajemen

Secara umum, manajemen dapat dipahami sebagai proses pengorganisasian dan pengaturan tugas-tugas untuk mencapai tujuan tertentu. 

Kegiatan manajerial meliputi perencanaan strategi perusahaan atau organisasi, serta mengelola sumber daya dan koordinasi tim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Selain itu, manajemen juga bisa dipandang sebagai struktur atau hierarki yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas manajemen secara menyeluruh, mencakup baik aspek lingkungan manajerial maupun struktur organisasi itu sendiri.

Itulah mengapa dalam program studi Manajemen, mahasiswa diajarkan prinsip dasar pengorganisasian dan perencanaan yang sistematis, serta diberikan dorongan untuk mengembangkan kepemimpinan yang tangguh guna mempersiapkan mereka sebagai pemimpin masa depan.

Unsur Manajemen

Bagi mahasiswa Jurusan Manajemen, mempelajari komponen-komponen yang ada dalam manajemen sangat penting. Hal ini karena manajemen tidak akan berfungsi dengan baik tanpa adanya unsur manajemen yang saling mendukung.

Para ahli memiliki pandangan yang berbeda mengenai teori manajemen, termasuk mengenai jumlah unsur yang seharusnya ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Berbagai pendapat muncul mengenai hal ini.

Kali ini, kita akan membahas enam elemen utama dalam manajemen yang sering diterapkan saat ini, yang dikenal dengan istilah 6M, yaitu tenaga manusia (manpower), bahan (materials), mesin (machine), uang (money), metode (methods), dan pasar (market).

1. Tenaga Manusia (Manpower)

Unsur ini bisa dibilang sebagai salah satu yang paling vital dalam manajemen. Tanpa adanya sumber daya manusia, aktivitas manajerial tidak akan dapat berlangsung.

Keberadaan tenaga manusia yang memadai memungkinkan banyak hal untuk dicapai, terutama ketika digabungkan dengan unsur-unsur manajerial lainnya yang juga tak kalah penting.

2. Bahan (Materials)

Bahan atau material yang digunakan dalam manajemen ini berupa sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan atau organisasi. Bahan-bahan ini bervariasi tergantung pada jenis usaha yang dijalankan. 

Misalnya, perusahaan rokok membutuhkan tembakau sebagai bahan utama, sementara organisasi penyelamatan hewan memerlukan hewan yang membutuhkan perlindungan.

3. Mesin (Machine) 

Mesin berfungsi untuk mengolah bahan menjadi produk jadi. Keberadaannya juga sangat mempermudah berbagai kegiatan manajerial di dalam perusahaan. 

Teknologi seperti komputer, kalkulator, dan telepon genggam menjadi bagian tak terpisahkan dalam dunia manajemen modern, yang memudahkan banyak aktivitas dalam perusahaan.

4. Uang (Money) 

Uang adalah elemen yang sangat krusial dalam manajemen. Selain menjadi alat untuk menjalankan kegiatan perusahaan, uang juga menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam organisasi atau perusahaan, dana yang cukup diperlukan untuk memastikan operasional dapat berjalan dengan lancar, baik yang berasal dari penjualan, investasi, maupun modal pribadi.

5. Metode (Methods) 

Metode adalah elemen non-fisik yang diperlukan dalam mengelola perusahaan atau organisasi. 

Metode yang jelas dan terstruktur akan membantu para anggota perusahaan atau organisasi untuk bekerja dengan cara yang benar dan terarah. Tanpa metode yang jelas, kegiatan manajerial bisa menjadi kacau dan tidak terorganisir.

6. Pasar (Market) 

Terakhir, perusahaan atau organisasi perlu memahami pasar tempat mereka beroperasi.

Pemahaman yang baik tentang pasar memungkinkan manajemen untuk mengenali tantangan yang ada, seperti persaingan dengan kompetitor, pencarian sumber daya manusia yang tepat, serta memahami perilaku konsumen. 

Manajemen yang baik akan dapat mengatasi tantangan ini dan melanjutkan operasional organisasi dengan efektif.

Fungsi Manajemen

Perencanaan (Planning)

Sebagai langkah pertama dalam manajemen, perencanaan harus mencakup segala hal yang berkaitan dengan organisasi atau perusahaan, mulai dari hal besar hingga detail yang sering terlewat. 

Proses perencanaan ini mencakup penentuan visi perusahaan, yang merujuk pada tujuan utama, serta misi yang menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. 

Selain itu, hal-hal yang lebih rinci, seperti jumlah anggota, lokasi, dan anggaran, juga perlu direncanakan dengan cermat.

Pengorganisasian (Organizing)

Fungsi pengorganisasian berkaitan dengan penataan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan atau organisasi agar mereka dapat bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 

Proses ini bisa memakan waktu, karena tidak semua individu memiliki pandangan dan prinsip yang sama. Namun, bila dilakukan dengan tepat, pengorganisasian yang baik akan menghasilkan kinerja yang optimal di masa depan.

Kepemimpinan (Leading)

Penunjukan pemimpin yang tepat adalah aspek yang sangat penting dalam manajemen. Pemimpin yang dipilih akan menentukan arah dan kelangsungan sebuah organisasi atau perusahaan. 

Seorang pemimpin berperan sebagai penggerak utama yang akan memastikan bahwa perusahaan bisa tetap berada di jalur yang benar. Pada artikel lain, akan dibahas berbagai gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam dunia bisnis atau organisasi.

Kepegawaian (Staffing)

Fungsi kepegawaian berfokus pada proses perekrutan dan penempatan karyawan sesuai dengan keterampilan dan kompetensi mereka. Tugas ini sangat erat kaitannya dengan pengorganisasian yang telah dibahas sebelumnya. 

Kesalahan dalam penempatan tenaga kerja dapat menghambat jalannya manajemen perusahaan atau organisasi. 

Oleh karena itu, manajemen harus teliti dalam menilai potensi karyawan dan memberikan pelatihan agar mereka dapat memenuhi tuntutan organisasi.

Pengendalian (Controlling)

Fungsi pengendalian dalam manajemen mencakup evaluasi terhadap semua elemen yang terlibat. Proses ini meliputi analisis kinerja, penyelesaian masalah, serta pengambilan keputusan yang diperlukan untuk meningkatkan hasil yang dicapai. 

Tanpa adanya pengendalian yang efektif, perusahaan atau organisasi berisiko menghadapi masalah besar karena masalah yang ada dibiarkan begitu saja tanpa tindakan nyata untuk mengatasinya.

Tipe-tipe Gaya Manajemen

Gaya Manajemen Demokratis

Manajer yang menerapkan gaya manajemen demokratis umumnya lebih mengutamakan kerjasama dengan karyawan. Mereka cenderung mencari pendapat dari karyawan sebelum mengambil keputusan bisnis atau menyusun solusi untuk masa depan. 

Dalam gaya manajemen ini, manajer berusaha untuk tetap terbuka terhadap ide dan eksperimen baru serta memberikan kebebasan kepada karyawan untuk menyuarakan pendapat mereka. Gaya ini dapat memperkuat hubungan antara karyawan dan atasan.

Gaya Manajemen Otokratis

Gaya manajemen otokratis fokus pada pencapaian hasil dan efisiensi, seringkali tanpa melibatkan kolaborasi atau memberikan kebebasan kepada karyawan. 

Seorang manajer dengan gaya ini biasanya mengarahkan karyawan sampai ke detail terkecil untuk memastikan mereka mematuhi kebijakan perusahaan. 

Manajer otokratis juga cenderung mengandalkan otoritas untuk memberikan arahan. Gaya ini mungkin efektif dalam situasi darurat di mana karyawan yang kurang berpengalaman membutuhkan instruksi yang jelas dan langsung.

Gaya Manajemen Laissez-faire

Sebaliknya, gaya manajemen laissez-faire lebih mengutamakan kepercayaan kepada karyawan. 

Manajer dengan gaya ini tidak akan terlibat dalam mengatur setiap detail pekerjaan karyawan, memberi mereka kebebasan untuk menyelesaikan tugas secara mandiri. 

Gaya manajemen ini bisa sangat efektif bagi manajer yang berpengalaman, karena karyawan yang diberikan kebebasan sering kali menunjukkan inisiatif lebih besar dalam pekerjaan mereka.

Gaya Manajemen Kepelatihan

Dari namanya, gaya manajemen kepelatihan menggambarkan manajer yang bertindak seperti seorang pelatih. Manajer ini fokus pada pengembangan karyawan mereka dan mampu dengan cepat mengenali apa yang memotivasi setiap individu untuk sukses.

Mereka memiliki kemampuan untuk menilai kekuatan dan kelemahan karyawan serta menentukan cara terbaik untuk membantu mereka berkembang. 

Para manajer ini sering mendorong karyawan untuk mengambil tugas yang lebih menantang untuk mengasah kemampuan mereka.

Gaya Manajemen Karismatik

Gaya manajemen karismatik bergantung pada sifat pribadi manajernya, yang biasanya memiliki daya tarik kuat dan kemampuan persuasif yang sangat baik. 

Manajer dengan gaya ini tertarik untuk membangun hubungan pribadi dengan karyawan dan menciptakan tim yang solid untuk mencapai tujuan bersama. 

Gaya ini sangat bermanfaat dalam mendukung karyawan, membuat mereka merasa dihargai, terlibat, dan termotivasi untuk mencapai target.

Gaya Manajemen Transaksional

Pada gaya manajemen transaksional, manajer berfokus pada meningkatkan kinerja karyawan dengan memberikan penghargaan seperti bonus dan insentif, serta memberikan tindakan disipliner terhadap hasil yang buruk. 

Mereka sering berperan sebagai mentor, memberikan instruksi yang jelas untuk memastikan karyawan memenuhi harapan dan kinerja yang konsisten. 

Gaya ini sangat efektif untuk mencapai sasaran penjualan atau pendapatan, meskipun kurang cocok untuk memimpin tim yang berfokus pada inovasi.

Gaya Manajemen Birokratis

Manajer yang menganut gaya manajemen birokratis akan lebih fokus pada pemberian tugas khusus kepada karyawan dalam struktur hierarki yang jelas. Mereka lebih tertarik untuk mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditetapkan. 

Gaya manajemen ini akan menugaskan karyawan dengan serangkaian tanggung jawab dan pekerjaan yang sesuai dengan hirarki organisasi. 

Gaya ini efektif dalam lingkungan yang terstruktur dan teratur, namun kurang efektif dalam lingkungan yang membutuhkan kreativitas.

Sebagai penutup, dengan memahami berbagai unsur manajemen, sebuah organisasi dapat mengoptimalkan kinerjanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index