cara tambal ban tubeless

Cara Tambal Ban Tubeless Sendiri dengan Beragam Metode

Cara Tambal Ban Tubeless Sendiri dengan Beragam Metode
cara tambal ban tubeless

JAKARTA - Cara tambal ban tubeless menjadi salah satu hal yang penting untuk diketahui oleh para pengendara motor, mengingat ban tubeless sering dianggap lebih tahan terhadap kebocoran dibandingkan ban biasa. 

Hal ini membuat banyak orang memilih jenis ban ini untuk kendaraan mereka. Namun, tidak semua motor cocok menggunakan ban tubeless. 

Hanya kendaraan tertentu, terutama yang sudah menggunakan velg racing, yang direkomendasikan untuk memakai ban jenis ini. Sementara itu, motor dengan velg jari-jari kurang ideal untuk ban tubeless karena kurangnya daya rekat antara ban dan velg.

Selain itu, ban tubeless juga sering digunakan pada motor trail dual sport yang sering melintasi medan ekstrem dan rawan bocor. Meski memiliki ketahanan lebih baik, ban tubeless tetap bisa mengalami kempes mendadak karena berbagai faktor. 

Oleh karena itu, memahami penyebabnya serta cara tambal ban tubeless dapat membantu menjaga performa ban tetap optimal.

Penyebab Ban Tubeless Sering Kempes

1. Pentil ban yang longgar

Ban tubeless bisa mengalami kempes secara tiba-tiba, salah satu penyebabnya adalah pentil yang tidak terpasang dengan rapat. Jika pentil longgar, udara di dalam ban akan perlahan keluar saat kendaraan digunakan.

Untuk menghindari hal ini, setelah mengisi angin, pastikan pentil sudah terpasang dengan benar.

Cara sederhana untuk mengetahuinya adalah dengan mengoleskan sedikit air pada ujung pentil jika muncul gelembung udara, berarti pemasangannya belum cukup rapat. 

Selain itu, usia pentil juga berpengaruh pada kemampuannya menahan udara. Jika sudah lama digunakan, sebaiknya segera diganti agar tidak menyebabkan kebocoran.

2. Terjadi kebocoran halus

Meskipun dikenal lebih tahan bocor, ban tubeless tetap bisa mengalami kebocoran halus. Ini biasanya terjadi ketika ban melewati jalanan berbatu atau kerikil tajam, yang dapat menyebabkan terbentuknya lubang kecil yang sulit terlihat secara langsung.

Kondisi ini sering kali baru terasa setelah satu atau dua hari pemakaian, di mana tekanan angin dalam ban perlahan berkurang. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengecek tekanan udara pada ban secara berkala agar tetap dalam kondisi optimal.

3. Debu dan pasir yang menempel

Selain batu tajam, debu dan pasir juga bisa menjadi penyebab ban tubeless kehilangan tekanan udara. Partikel kecil ini dapat menyelip di antara ban dan velg, menciptakan celah yang memungkinkan udara keluar perlahan.

Untuk mencegahnya, lakukan pembersihan rutin dengan melepaskan ban dari velg dan membersihkan sisa-sisa debu atau pasir yang menempel. Dengan perawatan yang tepat, ban akan lebih awet dan tetap nyaman digunakan.

4. Tertusuk benda tajam

Jika ban tubeless tertusuk benda tajam, kemungkinan besar tekanan udara akan berkurang secara bertahap. Namun, jika benda tersebut masih menempel, udara mungkin tidak langsung keluar dalam jumlah besar.

Meskipun tampak sepele, sebaiknya segera periksa dan lepaskan benda tajam tersebut. Setelah itu, lakukan penambalan di bengkel agar kebocoran dapat tertutup dengan sempurna dan tidak menyebabkan masalah lebih lanjut.

Cara Tambal Ban Tubeless dengan Metode String

Jika ban tubeless mengalami kebocoran, kamu tidak perlu panik karena proses penambalannya cukup sederhana dan bisa dilakukan sendiri di rumah. 

Namun, pastikan kamu memiliki peralatan yang diperlukan, seperti tire repair kit, yang bisa ditemukan dengan mudah di berbagai toko, termasuk toko online.

Dalam satu set tire repair kit, biasanya tersedia berbagai alat penting, seperti cleaning hook untuk membuka lubang, tube fix glue sebagai perekat, bar patching rubber untuk menutup kebocoran, serta fixing hook sebagai alat bantu pemasangan. 

Jika semua alat sudah siap, kamu bisa mulai memperbaiki ban tubeless menggunakan metode string.

Metode ini dilakukan dengan cara melubangi permukaan ban terlebih dahulu, kemudian menutupnya dari bagian luar menggunakan karet penambal. 

Teknik ini sangat efektif untuk menangani kebocoran kecil, terutama yang terjadi di area tengah ban atau dikenal sebagai crown area—bagian yang langsung bersentuhan dengan jalan. 

Dengan memahami cara tambal ban tubeless ini, kamu bisa mengatasi masalah ban bocor tanpa harus selalu bergantung pada bengkel.

1. Identifikasi Sumber Kebocoran

Ban tubeless yang mengalami kebocoran biasanya tidak langsung kehilangan tekanan angin secara drastis seperti ban biasa. 

Sebaliknya, udara akan berkurang secara perlahan, sehingga gejalanya baru terasa saat motor digunakan. 

Jika kendaraan terasa lebih berat dan sulit dikendalikan, bisa jadi ada kebocoran pada ban. Untuk memastikan titik bocor, kamu bisa memompa ban hingga mencapai tekanan yang cukup, lalu menyiramnya dengan air sabun. 

Jika muncul gelembung udara, berarti ada kebocoran di area tersebut. Jika penyebabnya adalah benda asing seperti paku atau kaca yang masih menempel, segera lepaskan sebelum melakukan proses tambal. 

Namun, sebelum menambal, pastikan kebocoran terjadi di bagian permukaan ban, bukan di dekat pentil atau dinding samping. Jika terdapat beberapa titik bocor yang terlalu berdekatan, sebaiknya ganti ban dengan yang baru.

2. Membuka Lubang pada Titik Bocor

Setelah lokasi kebocoran ditemukan, langkah berikutnya adalah menyiapkan peralatan tambal dan membuat lubang kecil untuk pemasangan karet penambal. 

Gunakan alat pembuka lubang (cleaning hook) yang bentuknya mirip sekrup berulir untuk membersihkan area kebocoran. Masukkan alat tersebut ke dalam lubang, lalu putar agar ukurannya sedikit melebar dan kotoran di dalamnya terangkat. 

Proses ini penting untuk memastikan tambalan bisa menutup rapat dan tidak ada celah yang masih bisa dilewati udara.

Setelah lubang siap, masukkan karet penambal ke alat pengait, lalu lumuri dengan lem. Kemudian, tusukkan alat pengait ke dalam lubang hingga setengah bagian karet masuk ke dalam ban. 

Hindari memasukkan seluruh karet ke dalam ban, karena sisa bagian di luar akan membantu menutup kebocoran. 

Setelah itu, tarik pengait dengan cepat sehingga hanya karet penambal yang tersisa di ban. Potong bagian karet yang menjuntai agar hasil tambalan lebih rapi.

3. Proses Penambalan dengan Karet

Penambalan menggunakan metode string ini cukup sederhana dan sering digunakan karena tidak memerlukan pembongkaran ban. 

Dalam satu set tire repair kit biasanya terdapat beberapa karet berbentuk seperti cacing yang bisa digunakan untuk proses ini. 

Pastikan lem yang digunakan merata agar tambalan bisa bertahan lebih lama. Metode ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan:

Kelebihan:

-Biaya lebih terjangkau dibandingkan metode lainnya

-Proses perbaikan cepat dan mudah

-Tidak perlu membongkar ban dari velg

Kekurangan:

-Ada kemungkinan terjadi bocor halus di area tambalan

-Potensi benjolan pada ban setelah ditambal

-Risiko benang tambalan terlepas saat berkendara

Tambal Ban Tubeless dengan Metode Tip Top

1. Melepaskan Ban dari Velg

Metode ini dilakukan dengan menambal bagian dalam ban, sehingga langkah pertama yang harus dilakukan adalah melepas ban dari velg. Pemisahan ini bertujuan untuk menghindari potensi kerusakan pada ban saat proses penambalan berlangsung.

2. Membersihkan Area yang Bocor

Sebelum mulai menambal, pastikan area yang mengalami kebocoran bersih dari kotoran. Pembersihan ini penting agar lem dapat menempel dengan baik dan tambalan lebih kuat. 

Selain itu, bersihkan juga seluruh permukaan dalam ban untuk menghindari kotoran yang bisa mengganggu proses penambalan.

3. Menempelkan Rubber Patch

Setelah area kebocoran dibersihkan, langkah selanjutnya adalah mengoleskan lem di sekitar lubang dan menempelkan rubber patch sebagai tambalan. Perlu diperhatikan bahwa rubber patch harus dipasang pada bagian dalam ban, bukan di permukaan luar.

4. Menekan dan Menunggu Tambalan Mengering

Agar tambalan merekat dengan sempurna, kamu bisa menggunakan hot press untuk menekannya. Setelah itu, diamkan selama kurang lebih 10–20 menit agar lem benar-benar kering sebelum ban dipasang kembali ke velg.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Tip Top

Kelebihan:

-Tambalan lebih awet dan tahan lama

-Tidak mudah mengalami kebocoran kembali

Bisa digunakan untuk menambal bagian dinding ban, yang biasanya tidak bisa ditangani dengan metode lain karena tidak ada serat baja pada bagian tersebut

-Efektif untuk menambal lubang yang cukup besar

Kekurangan:

-Biaya lebih mahal dibandingkan metode string

-Proses perbaikan lebih lama karena harus membongkar ban

-Tidak semua bengkel atau tukang tambal ban menyediakan metode ini

Tambal Ban Tubeless dengan Cairan Anti Ban Bocor

1. Menyiapkan Cairan Anti Bocor

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendapatkan cairan anti bocor yang biasanya tersedia di bengkel tambal ban atau toko perlengkapan kendaraan.

2. Mengisi Cairan Melalui Pentil Ban

Setelah cairan siap, kamu bisa langsung menuangkannya melalui lubang pengisian angin pada ban. Begitu cairan masuk, proses selesai, dan ban siap digunakan kembali.

Metode ini tergolong praktis karena tidak membutuhkan alat tambahan dan bisa dilakukan kapan saja. Cairan anti bocor diformulasikan khusus untuk bereaksi ketika ada kebocoran. 

Misalnya, jika ban tertusuk paku, cairan ini akan otomatis menutup lubang setelah paku dicabut, sehingga kebocoran bisa langsung teratasi tanpa perlu mencari tempat tambal ban saat di perjalanan.

Namun, meski menawarkan kemudahan, penggunaan cairan ini juga memiliki risiko tertentu yang perlu diperhatikan sebelum dipilih sebagai solusi jangka panjang.

Kekurangan Tambal Ban Tubeless dengan Cairan Anti Ban Bocor

Sebelum memutuskan untuk menggunakan cairan anti bocor, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait dampaknya pada ban dan komponen kendaraan.

1. Berpotensi Mengikis Bagian Dalam Ban

Cairan anti bocor mengandung senyawa khusus yang bekerja menutup kebocoran secara otomatis. Namun, kandungan unsur korosif di dalamnya dapat mengikis bagian dalam ban seiring waktu.

2. Bisa Merusak Velg

Tak hanya berdampak pada ban, cairan ini juga berisiko menyebabkan kerusakan pada velg. Dalam beberapa kasus, penggunaan jangka panjang tanpa pembersihan dapat membuat velg terkikis dan berkarat.

3. Menyebabkan Ban Sering Kempes

Cairan ini tidak hanya bereaksi pada lubang akibat benda tajam, tetapi juga berpotensi menyumbat lubang pengisian angin. Akibatnya, ban bisa tampak sering kehilangan tekanan.

4. Mengubah Bentuk Seiring Waktu

Saat baru dimasukkan, cairan ini berbentuk liquid. Namun, jika dibiarkan terlalu lama, ia bisa mengeras dan berubah menjadi serbuk, yang dapat memengaruhi kenyamanan berkendara.

Sebagai penutup, memahami cara tambal ban tubeless dengan tepat dapat membantumu mengatasi kebocoran ban dengan lebih mudah dan efisien.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index