JAKARTA – Operasi Lintas Jaya yang digelar oleh Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Timur sejak Januari hingga Mei 2025 telah berhasil menindak sebanyak 4.556 kendaraan. Operasi ini bertujuan untuk menertibkan pelanggaran lalu lintas di sejumlah titik rawan di kawasan Jakarta Timur, dengan melibatkan tim gabungan yang terdiri dari berbagai instansi terkait.
Menanggapi Pelanggaran Lalu Lintas
Kepala Seksi Operasi Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Riki Erwinda, mengatakan bahwa operasi ini dilaksanakan secara intensif untuk menekan angka pelanggaran di jalan raya. "Kami mengidentifikasi lokasi-lokasi rawan pelanggaran lalu lintas yang seringkali mengganggu kelancaran arus kendaraan dan berpotensi membahayakan keselamatan," ujar Riki pada kesempatan terpisah, Selasa (6/5).
Sebanyak 45 personel gabungan diturunkan setiap harinya untuk mengawasi dan menindak kendaraan yang melanggar di jalan-jalan utama Jakarta Timur. Dalam pelaksanaannya, tim gabungan yang terdiri dari Sudin Perhubungan, Satwil Lantas, Garnisun, serta POM TNI, bertugas untuk menjaga ketertiban dan keselamatan di beberapa lokasi yang dianggap paling rawan terjadinya pelanggaran lalu lintas.
Jenis Kendaraan yang Dikenakan Tindakan Tegas
Selama periode operasi yang berlangsung lebih dari empat bulan ini, sejumlah jenis kendaraan telah ditindak, mulai dari angkutan umum, pikap, mobil boks, truk, hingga sepeda motor. Riki Erwinda merinci berbagai tindakan yang dilakukan dalam Operasi Lintas Jaya ini, antara lain sebanyak 738 kendaraan dikenakan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) tilang oleh Sudin Perhubungan, sementara 396 kendaraan diberhentikan untuk operasi stop sementara.
Selain itu, 354 kendaraan lainnya ditindak dengan BAP polisi, dan 980 sepeda motor yang melawan arus juga diberikan sanksi tegas oleh pihak Kepolisian. Dalam rangka menertibkan kendaraan yang melanggar, petugas juga melakukan operasi cabut pentil, dengan rincian 388 kendaraan roda dua, 88 kendaraan roda tiga, serta 31 kendaraan roda empat terlibat dalam kegiatan tersebut. Lebih jauh lagi, sebanyak 1.536 kendaraan lainnya terpaksa diderek akibat pelanggaran serius yang mereka lakukan.
"Operasi ini bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat agar lebih patuh pada aturan lalu lintas demi keselamatan bersama," tambah Riki.
Lokasi-lokasi Rawan Pelanggaran Lalu Lintas
Sebagai bagian dari operasi, sejumlah ruas jalan di Jakarta Timur menjadi titik fokus utama untuk pengawasan. Beberapa jalan yang tercatat sebagai lokasi rawan pelanggaran di antaranya adalah Jalan Raden Inten, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Raya Bogor, Jalan Raya Cacing, dan Jalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Di sepanjang ruas-ruas jalan ini, petugas melakukan patroli rutin dan pengawasan ketat guna memastikan kendaraan yang melintas mematuhi aturan yang ada.
Koordinasi Antara Berbagai Instansi Terkait
Keberhasilan operasi ini tidak lepas dari koordinasi yang erat antara berbagai pihak yang terlibat. Petugas Sudin Perhubungan bekerja sama dengan Satwil Lantas, TNI Garnisun, serta POM TNI untuk memastikan bahwa operasi berjalan dengan lancar dan dapat menekan tingkat pelanggaran lalu lintas yang terjadi.
"Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras tim gabungan yang terus bekerja dengan semangat dan dedikasi tinggi. Kami berharap operasi ini dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan suasana lalu lintas yang lebih aman dan tertib di Jakarta Timur," ungkap Riki Erwinda.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Operasi Lintas Jaya juga diharapkan dapat memberi dampak jangka panjang dalam menurunkan angka kecelakaan dan meningkatkan kesadaran pengendara akan pentingnya disiplin berlalu lintas. Seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan di Jakarta, penegakan aturan lalu lintas yang tegas dan konsisten sangat diperlukan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan lainnya.
"Saya berharap agar masyarakat lebih sadar dan menghargai aturan lalu lintas. Dengan adanya operasi ini, kami yakin Jakarta Timur bisa menjadi kawasan yang lebih aman bagi seluruh pengendara," kata Riki Erwinda menambahkan.
Pihak berwenang juga mengimbau kepada seluruh pengendara agar senantiasa mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak melanggar marka jalan, serta tidak menggunakan jalur yang salah untuk menghindari pelanggaran. Dengan cara ini, mereka berkontribusi terhadap terciptanya kelancaran lalu lintas dan keselamatan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Meningkatkan Sinergi untuk Keamanan Lalu Lintas
Pentingnya sinergi antara pemerintah, aparat kepolisian, serta masyarakat dalam menciptakan lalu lintas yang tertib dan aman tidak bisa diabaikan. Operasi Lintas Jaya di Jakarta Timur menunjukkan bahwa upaya gabungan dari berbagai pihak dapat memberikan hasil yang signifikan dalam menanggulangi pelanggaran lalu lintas.
Ke depannya, diharapkan operasi serupa dapat dilaksanakan di daerah-daerah lain di Jakarta dan seluruh Indonesia untuk meningkatkan kualitas keselamatan di jalan raya. Tindakan tegas terhadap pelanggaran lalu lintas, selain memberikan efek jera, juga berfungsi sebagai bentuk pembelajaran bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap keselamatan diri dan orang lain.