15 Jenis Sepeda yang Wajib Diketahui dan Cara Memilihnya

Senin, 19 Mei 2025 | 15:50:43 WIB
jenis sepeda

JAKARTA - Jenis sepeda kini makin beragam: sepeda lipat, fixie, gunung, hingga onthel, semuanya ramai menghiasi jalanan kota.

Tak hanya itu, kini pemerintah juga telah menyediakan jalur khusus sepeda untuk kenyamanan para penggunanya.

Sepeda tetap menjadi pilihan utama sebagai alat transportasi, baik untuk olahraga, hobi, ataupun gaya hidup. 

Banyak orang kini menjadikan sepeda sebagai kendaraan sehari-hari, menjadikannya populer di kalangan berbagai usia, dari anak-anak hingga dewasa. 

Fenomena ini mendorong munculnya berbagai jenis sepeda yang semakin beragam, sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan masing-masing.

Jenis Sepeda Berdasarkan Kegunaannya

Seiring dengan tren yang kembali naik daun, pilihan jenis sepeda kini semakin bervariasi. Belakangan ini, sepeda listrik pun mulai banyak diminati. 

Kehadiran berbagai pilihan tersebut tak jarang membuat bingung saat harus menentukan sepeda mana yang paling pas dengan kebutuhan. 

Sebelum membahas cara memilih sepeda yang sesuai, ada baiknya kamu mengenal terlebih dahulu beberapa model sepeda berdasarkan fungsinya. Yuk, simak penjelasannya!

1. Sepeda Lipat (Folding Bikes)

Model sepeda yang pertama adalah sepeda lipat atau folding bike. Model sepeda ini memiliki cukup banyak peminat. Mungkin terdengar unik, karena siapa sangka ada sepeda yang bisa dilipat? Namun, faktanya memang ada.

Sepeda ini dirancang agar dapat dilipat, sehingga mempermudah pemiliknya dalam menyimpan atau membawanya saat bepergian. Bahkan, moda transportasi seperti KRL kini sudah memperbolehkan penumpang membawa sepeda lipat ini.

Sepeda lipat sangat ideal digunakan untuk rute pendek dan jalanan yang beraspal. Cocok bagi kamu yang ingin menggunakannya untuk ke kampus, kantor, atau sekadar bersantai di akhir pekan.

Ukuran sepeda lipat pun beragam, mulai dari yang standar 16 inci dan 20 inci, hingga yang lebih besar yakni 24 inci. Untuk urusan harga, sangat tergantung pada merek dan fitur tambahan yang dimiliki. 

Beberapa sepeda lipat bahkan dibanderol dengan harga cukup tinggi. Namun yang terpenting, sesuaikan saja pilihanmu dengan kebutuhan dan tujuan penggunaannya.

2. Fixie Bike

Sepeda fixie merupakan salah satu model yang populer di kalangan anak muda, terutama karena tampilannya yang unik dan warna-warni. 

Dari bentuknya, fixie terlihat mirip dengan sepeda balap karena desain rangka dan rodanya. Namun, fungsi dari sepeda ini berbeda dengan sepeda gunung.

Ciri khas utama sepeda fixie adalah sistem gerak rodanya yang tidak bebas. Artinya, ketika pedal dikayuh ke depan, roda akan ikut berputar mengikuti arah dorongan. Bahkan, sepeda ini bisa dikayuh ke belakang. 

Menariknya, fixie tidak memiliki rem tangan, sehingga untuk menghentikannya, pengendara perlu memberikan gaya dorong berlawanan.

Dulunya, sepeda fixie banyak digunakan di lintasan balap khusus seperti velodrome. Tapi kini, fixie lebih sering dipakai untuk kebutuhan harian.

3. Sepeda Angkut (Onthel)

Sepeda ini juga dikenal sebagai sepeda onthel, yang dulunya digunakan untuk membawa barang maupun orang. Sepeda klasik ini memiliki daya angkut cukup tinggi karena menggunakan rangka besi yang kokoh dan roda berdiameter besar.

Pada masa lalu, sepeda ini sering digunakan untuk mengantarkan surat atau mengangkut barang-barang. 

Sekarang, sepeda onthel lebih banyak dicari oleh kolektor sebagai barang antik. Semakin tua usia sepeda, biasanya nilai jualnya pun semakin tinggi.

Meskipun terlihat kuno, model sepeda ini tetap memiliki penggemar, terutama bagi mereka yang menyukai aktivitas santai seperti bersepeda keliling kota.

4. Sepeda Tandem

Sepeda tandem punya desain yang cukup unik, karena dirancang untuk dikendarai oleh lebih dari satu orang secara bersamaan. Biasanya sepeda ini bisa ditemukan di tempat rekreasi seperti taman hiburan atau pantai.

Sistem pedalnya saling terhubung, sehingga penggunanya harus mengayuh secara serempak. Sepeda ini sangat cocok digunakan untuk bersenang-senang bersama keluarga, pasangan, atau teman. 

Tipe ini tersedia dari yang memiliki dua pedal hingga empat pedal. Semakin banyak jumlah pedal, semakin ringan tenaga yang dibutuhkan saat mengayuhnya.

5. Sepeda Kota (City Bike)

Sepeda kota sering disebut sebagai sepeda perempuan, mungkin karena sebagian besar dilengkapi dengan keranjang di bagian depan. Namun, sebenarnya sepeda ini bisa digunakan oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. 

Di luar negeri seperti Jepang, sepeda jenis ini umum dipakai untuk bekerja atau pergi ke tempat belanja. Di Indonesia, city bike banyak digunakan di area perkotaan. 

Pemerintah bahkan menyediakan sepeda ini di beberapa titik di Jakarta untuk dipakai masyarakat. Namun, penggunaannya biasanya memerlukan aplikasi tertentu untuk mengaksesnya.

6. Sepeda Touring

Bagi kamu yang gemar melakukan perjalanan jauh atau menjelajah, model sepeda ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Sepeda touring dirancang khusus untuk menempuh jarak jauh dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan selama perjalanan. 

Umumnya, rangka pada sepeda ini dirancang kokoh dan tahan beban, karena memiliki kapasitas untuk membawa barang bawaan yang diletakkan di bagian sisi sepeda.

7. Sepeda Gunung (MTB)

Sepeda gunung, dikenal juga sebagai MTB, dirancang khusus untuk medan yang terjal dan berbatu seperti daerah perbukitan atau pegunungan. 

Berdasarkan sejarahnya, model sepeda ini pertama kali dikenalkan pada era 1970-an di kawasan perbukitan San Francisco. 

Ciri khas dari sepeda ini adalah rangkanya yang besar dan kuat, karena dibuat dari pipa berdiameter besar agar mampu menahan tekanan saat digunakan di medan berat.

Ban sepeda ini biasanya berukuran 26 inci dengan permukaan yang lebar untuk memberikan daya cengkeram ekstra saat melintasi bebatuan atau tanah yang tidak rata. 

Selain itu, sepeda ini juga dibekali tiga gigi di bagian depan dan sepuluh gigi di bagian belakang. 

Pemilihan jenis suspensi dan model sepeda gunung juga sangat bergantung pada karakteristik jalur yang akan dilewati, jadi penting untuk memilih sesuai dengan kebutuhan penggunaan.

8. BMX

Model sepeda satu ini dirancang untuk keperluan freestyle dan aksi-aksi atraktif. BMX, singkatan dari Bicycle Motocross, mulai populer di Amerika Serikat sekitar tahun 1960-an dan telah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga ekstrem. 

Bahkan, Indonesia sempat mengirimkan atlet BMX ke ajang Olimpiade di Rio tahun 2018. Ciri khas dari sepeda ini adalah ukuran rodanya yang kecil, frame yang pendek dan agak miring, serta posisi jok yang rendah. 

Semua ini memungkinkan pengendara untuk melakukan gerakan ekstrem dengan tetap menjaga keseimbangan. Kini, banyak tempat latihan atau taman bermain yang disediakan untuk penggemar sepeda jenis ini di berbagai kota besar.

9. Sepeda Commuter

Model sepeda ini dibuat untuk mendukung perjalanan harian, baik jarak dekat maupun menengah. 

Biasanya sepeda ini dilengkapi dengan lampu depan dan belakang guna membantu penerangan saat berkendara di waktu gelap seperti dini hari atau malam.

Selain itu, sepeda ini juga dilengkapi pelindung rantai atau chain guard yang berfungsi agar celana panjang tidak tersangkut saat mengayuh. 

Secara desain, model sepeda ini tidak jauh berbeda dengan sepeda biasa, namun lebih difokuskan untuk kenyamanan dan keamanan selama digunakan di jalan raya.

10. Cyclo-Cross

Berbeda dengan sepeda balap biasa, Cyclo-Cross dirancang untuk kompetisi yang mengharuskan pesepeda melintasi lintasan dengan berbagai kondisi permukaan seperti tanah becek, pasir, kerikil, hingga jalur menanjak. 

Karena itu, tidak hanya kecepatan yang dibutuhkan, tetapi juga keterampilan teknis tinggi untuk mengatasi rintangan tersebut.

Rangka sepeda ini dibuat dari bahan baja yang tebal dan kuat agar mampu bertahan dari benturan dan guncangan. 

Selain itu, ban yang digunakan juga lebih besar dibandingkan dengan sepeda balap konvensional, agar lebih stabil saat melintasi medan yang tidak rata.

11. Sepeda Balap (Roadbike)

Model sepeda yang satu ini identik dengan perlombaan profesional dan biasa digunakan oleh atlet untuk bertanding. 

Sepeda balap, atau yang sering disebut dengan roadbike, memiliki keunggulan pada bobotnya yang sangat ringan jika dibandingkan dengan tipe sepeda lainnya. 

Seiring dengan perkembangan teknologi, kini hadir juga versi statis dari sepeda ini yang digunakan untuk sesi latihan di dalam ruangan.

Dari segi performa, sepeda ini memang dirancang untuk melaju dengan kecepatan tinggi, sangat ideal digunakan di jalanan beraspal yang rata. Salah satu ciri khas yang mudah dikenali adalah bentuk setirnya yang melengkung ke bawah. 

Desain ini memungkinkan pengendara mendapatkan posisi tubuh yang lebih aerodinamis saat mengayuh dengan cepat.

12. Sepeda Randonneur (Audax)

Masih dalam kategori sepeda balap, Randonneur atau Audax dikenal sebagai model sepeda yang digunakan dalam kompetisi balap jarak jauh yang sudah ada sejak lama. 

Desain sepeda ini merupakan gabungan antara performa tinggi ala sepeda balap dengan kenyamanan dan daya tahan seperti sepeda perjalanan jauh. Sepeda ini dirancang agar bisa dikayuh dalam waktu lama dengan kecepatan yang stabil. 

Beberapa atlet asal Indonesia juga sering mengikuti ajang internasional menggunakan tipe sepeda ini.

13. Sepeda Freeride

Sepeda ini dikembangkan untuk mendukung aktivitas ekstrem di udara, seperti atraksi dan lompatan. Sesuai namanya, Freeride merupakan bagian dari cabang olahraga ekstrem yang erat kaitannya dengan downhill serta dirt jump. 

Biasanya sepeda ini digunakan dalam kompetisi yang menampilkan aksi udara dan atraksi bebas. Desain dan konstruksinya memang disesuaikan untuk menghadapi tekanan serta benturan saat melayang di udara maupun saat mendarat.

14. Sepeda Trekking

Sepeda ini memiliki kemiripan dengan tipe sepeda perjalanan jauh, namun dengan tingkat tantangan medan yang lebih kompleks. 

Trekking bike dilengkapi dengan perlengkapan tambahan seperti keranjang berukuran cukup besar untuk membawa banyak barang, serta lampu penerangan untuk perjalanan di malam hari. 

Bagi kamu yang menyukai petualangan di jalur trekking, sepeda ini sangat cocok karena dirancang untuk menyesuaikan berbagai kondisi jalan yang menantang.

15. Sepeda Downhill

Tipe sepeda yang satu ini dirancang khusus untuk pecinta aktivitas ekstrem, terutama yang sering melaju di jalur menurun atau jalanan curam. 

Sepeda downhill dikenal sangat tangguh, memiliki konstruksi rangka yang kuat dan ban berukuran besar yang dapat menjaga kestabilan saat melewati jalur turunan terjal. 

Sepeda ini ideal digunakan di jalur pegunungan, medan berbatu, maupun tanah yang tidak rata karena daya tahan dan kontrol yang dimilikinya sangat baik.

Rekomendasi Sepeda untuk Anak-Anak

1. Sepeda Anak London Taxi Kick Bike

Salah satu pilihan sepeda anak yang direkomendasikan datang dari merek London Taxi dengan seri Kick Bike. Sepeda ini dikenal karena bobotnya yang sangat ringan, yaitu hanya sekitar 2,9 kg, sehingga mudah untuk dibawa ke mana saja. 

Ukuran ringannya juga membantu anak-anak dalam menggunakannya dengan lebih leluasa. Keunikan dari sepeda ini terletak pada desainnya yang tidak memiliki pedal atau sadel untuk mengayuh. 

Hal ini karena Kick Bike ini memang dirancang untuk membantu anak-anak belajar menjaga keseimbangan sebelum beralih ke sepeda roda dua tanpa roda bantu.

Harga sepeda ini berada di kisaran Rp1,4 juta sampai Rp2 juta, tergolong wajar jika melihat kualitasnya. Apalagi ban yang digunakan berbahan EVA Polimer, ringan dan tidak memerlukan angin.

2. United BMX 12 Inch Aero Line

Setelah membahas merek asal Inggris, kini giliran produk lokal, yaitu United BMX 12 Inch Aero Line. Sepeda ini cocok untuk anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun. 

Dilengkapi dengan empat roda, termasuk dua roda tambahan yang berguna dalam membantu anak belajar bersepeda dengan aman.

Sepeda ini dibuat dari bahan Alloy Magnesium yang kokoh, sehingga ketahanannya terjamin dan dapat digunakan dalam jangka waktu lama. Harga sepeda ini berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. 

Selain fitur roda bantu, sepeda ini juga dilengkapi dengan tempat botol minum di bagian belakang sebagai aksesoris tambahan.

3. Polygon Alice 16 Inch

Pilihan berikutnya adalah Polygon Alice 16 Inch, yang dirancang khusus untuk anak perempuan berusia 3 sampai 5 tahun. 

Desainnya feminin dengan warna-warna lembut seperti pink muda, ungu, dan tosca. Kerangkanya menggunakan material Hi-ten Steel berkualitas tinggi yang awet dan kokoh.

Sepeda ini juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti keranjang di bagian depan, tempat duduk penumpang, serta roda tambahan yang bisa dilepas dengan mudah. Untuk harganya sendiri, berkisar antara Rp1,2 juta hingga Rp1,5 juta.

4. Wimcycle Tricycle Batman W60A

Rekomendasi berikutnya adalah sepeda tiga roda dari Wimcycle, yakni Tricycle Batman W60A. Didesain dengan tema karakter populer seperti Batman, sepeda ini cocok untuk anak usia 2 sampai 5 tahun.

Yang membuatnya menarik, sepeda ini dilengkapi dengan fitur pemutar musik, sehingga menambah keseruan anak saat bermain. 

Dengan segala fitur tersebut, sepeda ini tergolong terjangkau, yakni berada di kisaran harga Rp575 ribu hingga Rp650 ribu.

5. Sepeda Lipat Anak IIMO 02

Pilihan berikutnya hadir dari sepeda lipat IIMO 02 yang didesain untuk anak-anak. 

Sepeda ini sudah memenuhi standar kualitas dari Jepang dan Eropa, dan mengusung konsep lipat satu tombol (one-click folding) sehingga praktis disimpan dan tidak memakan ruang.

Sepeda roda tiga ini dibuat dari bahan berkualitas tinggi serta dirancang dengan fitur keselamatan seperti sabuk pengaman dan pegangan dorongan yang memungkinkan orang tua mengarahkan laju sepeda. 

Karena desain dan fiturnya yang premium, sepeda ini dibanderol dengan harga antara Rp4 juta sampai Rp4,5 juta.

6. Evergreen BMX 20

Sepeda ini cocok digunakan anak berusia sekitar 8 tahun. Evergreen BMX 20 mengusung gaya BMX yang memungkinkan setang diputar hingga 360 derajat, mendukung gerakan yang lebih bebas.

Desain rangkanya dilengkapi dengan low step frame agar memudahkan proses naik dan turun. 

Menggunakan material High Tensile Steel, sepeda ini juga memakai ban berukuran 20 x 19,5 inci dan velg alloy double wall. Harganya berada dalam kisaran Rp825 ribu sampai Rp1,1 juta.

7. Mini Aleoca Livia 12 Inch

Terakhir, ada sepeda Mini Aleoca Livia 12 Inch yang dirancang dengan nuansa ceria dan menyenangkan, cocok untuk anak-anak usia 2 hingga 4 tahun. 

Material rangkanya terbuat dari tensile steel yang kuat, serta dilengkapi keranjang di bagian depan.

Keamanan juga jadi perhatian utama, karena sepeda ini telah berstandar SNI, memiliki pelindung rantai, serta spakbor di bagian belakang. Harga sepeda ini berkisar antara Rp960 ribu hingga Rp1,2 juta.

Cara Memilih Sepeda dan Ukurannya bagi Pemula

1. Pahami Dulu Jenis dan Kategori Sepeda yang Tepat

Bagi pemula, penting banget untuk tahu dulu, “sebenarnya kamu beli sepeda buat apa sih?”. 

Karena setiap orang punya alasan berbeda saat ingin punya sepeda—ada yang hanya ingin sekadar bersenang-senang, olahraga ringan, sampai ikut-ikutan tren. Jadi, pastikan dulu kamu tahu tujuanmu membeli sepeda.

Setelah tahu tujuannya, kamu bisa menyesuaikannya dengan model sepeda yang pas. Misalnya, kalau tujuannya untuk bersantai saat akhir pekan, kamu bisa pilih sepeda lipat. 

Tapi kalau kamu lebih ke arah olahraga serius, bisa pilih sepeda gunung atau roadbike. Model sepeda memang beragam banget. 

Memilih sepeda nggak bisa sembarangan, apalagi kalau kamu belum tahu betul kebutuhanmu. Jadi, penting banget untuk tidak asal memilih model sepeda agar bisa sesuai dengan tujuanmu.

2. Sesuaikan Budget dengan Sepeda yang Diinginkan

Langkah berikutnya adalah menentukan seberapa besar dana yang kamu siapkan untuk membeli sepeda. Tapi ingat, kamu tetap harus menyesuaikannya dengan kebutuhan dan kemampuan keuanganmu.

Sekarang ini memang banyak sepeda dengan harga selangit, bahkan beberapa orang menganggap membeli sepeda sebagai bentuk investasi. Karena banyaknya merk dan tipe yang ditawarkan, wajar kalau pemula sering merasa bingung. 

Nah, biar nggak salah pilih, penting banget untuk menentukan batas dana sejak awal agar belanja sepedamu tidak sia-sia.

3. Perhatikan Ukuran Sepeda yang Sesuai dengan Tubuh

Penting juga untuk memilih sepeda yang ukurannya cocok dengan tinggi badanmu.

Caranya cukup sederhana, kamu hanya perlu mengukur tinggi tubuh lalu mencocokkannya dengan ukuran sepeda yang sesuai berdasarkan panduan ukuran yang tersedia.

Tujuan utamanya tentu agar saat mengendarai sepeda, kamu bisa menjaga keseimbangan dan merasa lebih nyaman selama bersepeda.

4. Sesuaikan Material Sepeda dengan Kondisi Lingkungan Sekitar

Bahan atau material sepeda juga tak kalah penting untuk diperhatikan. Daya tahan sepeda sangat bergantung pada kualitas materialnya. 

Selain itu, jenis material juga berpengaruh terhadap performa sepeda di lingkungan tempat kamu menggunakannya.

Misalnya, kalau kamu tinggal di daerah berbukit atau sering melewati medan sulit, pilih sepeda gunung dengan ban dan rangka yang sesuai. Jadi pastikan jenis material sepedamu benar-benar cocok dengan area tempat tinggalmu.

5. Pilih Sepeda yang Sudah Dirakit atau Full Bike

Kalau kamu masih baru banget dalam dunia sepeda, sebaiknya pilih sepeda yang sudah dalam kondisi siap pakai alias full bike. Ini jauh lebih praktis dibandingkan harus membeli sepeda yang perlu dirakit terlebih dahulu.

Merakit sepeda memang bukan perkara gampang, apalagi bagi pemula. Jadi, daripada repot dan buang waktu, lebih baik beli sepeda yang langsung bisa digunakan.

6. Rawat Sepedamu Secara Berkala agar Tetap Prima

Sepeda semahal apa pun tidak akan bertahan lama jika kamu malas merawatnya. Sayangnya, banyak yang meremehkan perawatan sepeda padahal justru itu kunci agar sepedamu bisa awet.

Merawat sepeda bisa dimulai dari hal sederhana: rutin membersihkan rangkanya, memastikan rantai dan ban bersih, mengecek kondisi rem secara berkala, memeriksa tekanan ban, serta menyimpan sepeda di tempat yang kering dan aman.

Sebagai penutup, memilih jenis sepeda yang tepat akan membuat pengalaman bersepeda jadi lebih nyaman dan menyenangkan sesuai kebutuhanmu.

Terkini

Cara Mengatasi Jari Tangan Kaku dan Nyeri Saat Ditekuk

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:12 WIB

Rutinitas Pagi yang Berpotensi Menyebabkan Serangan Jantung

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:11 WIB

Alasan Penting Jangan Minum Kopi Langsung Setelah Bangun

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:10 WIB

Mengapa Tubuh Tiba-Tiba Menginginkan Makanan Pedas Seketika?

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:09 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini Selasa 23 Desember 2025 Turun

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:07 WIB